Rumah Dokter internet Mengungkapkan Siapa yang Akan Memiliki Kehamilan yang Berat dan Sulit Ditahan RA

Mengungkapkan Siapa yang Akan Memiliki Kehamilan yang Berat dan Sulit Ditahan RA

Daftar Isi:

Anonim

Telah lama diperdebatkan apakah rheumatoid arthritis (RA) memiliki komponen genetik yang benar dan jika ada cara untuk memprediksi siapa yang akan terkena penyakit ini atau seberapa parahnya akan mempengaruhinya.

Sekarang, sebuah studi baru menyimpulkan bahwa beberapa faktor genetik mungkin berperan dalam memprediksi siapa yang akan mengembangkan RA. Gen pasien mungkin juga menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang akan mereka kembangkan. Ini bisa berperan dalam meramalkan prognosis seseorang.

Genetika dan RA: Apa Pertunjukan Studinya?

Kemajuan telah dibuat untuk mengidentifikasi seberapa besar peran genetika dalam penyakit autoimun seperti RA. Seberapa jauh perkembangan ini berkaitan dengan pengobatan dan prognosis masih belum jelas, namun periset menunjukkan penemuan terbaru bisa memberi kesempatan pada penelitian RA. Anne Barton, Ph D., yang adalah rekan dari Royal College of Physicians, memimpin penelitian tersebut bersama rekan-rekannya dari Universitas Manchester, Inggris. Mereka mencatat bahwa replikasi temuan ini akan diperlukan untuk melontarkan temuan dari teori ke praktik.

Dengan informasi tersebut, para peneliti menentukan gen HLA-DRB1 dikaitkan dengan tingkat keparahan rheumatoid arthritis serta respon pengobatan.

AdvertisementAdvertisement

Dalam sebuah editorial terbitan yang menyertai penelitian ini, David T. Felson, MD, MPH, dari Boston University School of Medicine, dan Lars Klareskog, MD, Ph.D., dari Institut Karolinska Institutet / Karolinska Rumah Sakit, Stockholm, menulis ada tiga kesimpulan penting yang bisa diambil dari ceritanya.

Yang pertama adalah temuan dapat menambahkan kemampuan untuk memprediksi hasil RA dan membantu mengoptimalkan strategi terapeutik untuk pasien yang berbeda.

Yang kedua adalah penelitian dapat menambahkan pemahaman tentang mekanisme molekuler yang menentukan jalur penyakit dan kematian.

Yang ketiga adalah temuan dapat membantu dalam memahami patogenesis penyakit.

Peneliti mencatat bahwa penelitian ini mungkin tidak memiliki implikasi langsung pada tingkat klinis, namun identifikasi kerentanan genetik ini sangat diminati oleh komunitas rheumatologi.